Selama ini, proses seleksi SNMPTN telah menjadi suatu misteri sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa lulus tidaknya seseorang dalam SNMPTN ditentukan oleh faktor nasib. Peserta hanya membayar, mendaftar, mengikuti ujian dan akhirnya menerima hasil. Sebagian besar peserta tidak mengetahui proses apa yang akan dilakukan panitia SNMPTN terhadap Formulir Pendaftaran dan Lembar Jawaban yang telah mereka isi hingga pengumuman hasil SNMPTN. Hal ini diperparah oleh keterbatasan informasi mengenai SNMPTN sehingga banyak peserta yang tidak lolos sering menjadikan proses ini sebagai kambing hitam apalagi ketika melihat temannya yang menurut dia kemampuannya lebih rendah malah diterima/lolos.
Bisa jadi banyak peserta bertanya-tanya kenapa nggak diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) , padahal termasuk siswa yang selalu masuk ranking dikelasnya. Tapi Entis Surentis teman sekelasnya yang biasa-biasa saja malah diterima di PTN yang dipilihnya melalui SNMPTN. Mungkin postingan ini bisa membantu menjawab misteri SNMPTN. Tulisan ini diambil dari beberapa sumber dengan maksud sebagai bahan evaluasi diri, paling tidak bagi adik-adik yang akan mengikuti SNMPTN akan lebih bisa mempersiapkan diri untuk bertarung memperoleh kursi di PTN yang diminatinya.
Tentu saja paling utama untuk bisa lolos SNMPTN adalah kesiapan diri baik mental maupun akademik, termasuk memahami sistem penilaiannya. Saya pikir itu berlaku untuk semua ujian, evaluasi, monitoring. Artinya bagi yang di uji, yang dimonitoring, maupun yang dievaluasi mesti tahu betul sistem, kriteria, dan materi penialaiannya. Apabila kita tidak tahu dan paham maka hampir dapat dipastikan kita nggak akan lolos karena kita tidak tahu apa yang mesti dipersiapkan.
SISTEM PENILAIAN SNMPTN